ADMIN Effendi-Dmth.blogspot MENGUCAPKAN SELAMATMENYAMBUT HARI RAYA IDUL FITRI 1433 HIJRIAH MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Sunday, August 26, 2012

Teknik untuk Menentukan Validitas dan Releabilitas

Ada beberapa teknik untuk mengukur reliabilitas, antara lain:

a.    Teknik Pengukuran Ulang

Teknik ini dilakukan dengan cara  mengadakan pengkuran ulang kepada responden, kita meminta responden yang sama agar menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali. Selang waktu antara pengukuran pertama dan ke dua menurut Masri Singarimbun antara 15 s/d 30 hari, apa bila selang waktunya terlalu dekat dikhawatirkan responden masih ingat jawaban yang diberikan pada waktu yang pertama.

Hasil pengukuran pertama dan kedua kemudian dikorelasikan dengan teknik korelasi ”product moment”, kemudian dianalisa seperti dalam teknik validitas.

b.    Teknik Belah Dua, yaitu dengan membagi instrumen menjadi dua bagian misal ganjil genap.

c.    Teknik Bentuk paralel, yaitu dilakukan dengan menggunakan dua alat ukur  yang mengukur aspek yang sama.
   
CONTOH UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Cara mencari validitas konstruk dengan membandingkan nilai pernyataan pada masing-masing nomor urut dengan nilai keseluruhan

Responden

Nomor Pertanyaan

Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

5
4
3
5
3
2
2
1
4
3
4
5
4
5
3
1
3
1
4
2
5
4
4
4
4
2
2
1
4
2

4
5
3
3
4
1
3
2
5
2

5
4
4
4
3
2
2
1
5
2
4
5
2
5
4
2
2
2
5
3

4
5
4
4
4
1
1
2
4
2
5
4
5
3
4
2
3
1
4
2
4
5
4
4
4
1
1
2
4
2
5
4
4
1
1
5
5
5
1
5
45
45
39
38
35
21
26
16
40
24

Tabel Perhitungan Korelasi

Responden
X
Y
XY
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

5
4
3
5
3
2
2
1
4
3
45
45
39
38
35
21
26
16
40
24
25
14
9
25
9
4
4
1
16
9
2025
2025
1521
1444
1156
441
676
256
1600
576
235
180
117
190
102
42
52
16
160
72
N=10
∑X=32
∑Y=328
∑∑X²=118
Y²=11720
∑XY=1166

Uji Validitas dengan product moment

 


Hasil penghitungan tersebut, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel korelasi nilai “r” dengan terlebih dahulu mencari derajat kebebasan (db), yaitu N-2 (10-2)=8. Pada taraf signifikansi 5 % diperoleh angka 0.632, dan 1% adalah 0.765. Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka soal/pernyataan tersebut memiliki validitas konstruk yang baik

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh nilai r sebagai berikut
Pernyataan
Nilai r
Cara Interpretasi pada taraf sig. r 5%
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0.884
0.893
0.931
0.811
0.920
0.705
0.827
0.893
0.867
0.564
0.884>0.632
0.893>0.632
0.931>0.632
0.811>0.632
0.920>0.632
0.705>0.632
0.827>0.632
0.893>0.632
0.867>0.632
0.564<0.632
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid


Contoh Mencari Releabilitas, dengan cara pengukuran  dua kali

Responden
Hasil Pengukuran I
Hasil Pengukuran II
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J

45
45
39
38
34
21
26
16
40
24
45
42
40
38
32
20
24
17
42
24












Langkah selanjutnya hasil penghitungan tersebut dimasukkan dalam rumus korelasi produc moment, kemudian dikonsultasikan dengan nilai r pada df 8 (N-2) atau 10-2. Pada taraf signifikansi 5 %, nilai r tabel sebesar 0.632. Cara memberikan interpretasi sama dengan pada uji validitas, yangh dapat dilakukan secara keseluruhan maupun berdasar masing-masing item pernytaan. Misal berdasar contoh tersebut di atas diperoleh nilai rxy sebesar 0.99 berarti reliabel, karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0.99>0.632) pada taraf signifikansi 5 %.

SUBMIT YOUR SITE 4 FREE

Model-model analisis data

Ada 5 ( Lima ) Macam Model tekhnik Analisis Data:

1.Model Analisis Interaktif Miles & Huberman
2.Analisis Isi (Content Anlysis)
3.Teknik Analisis Domain (Domain Analysis)
4.Teknik Analisis Taksonomik (Taksonomic Analysis)
5.Teknik Analisis Komparatif konstan


1.Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman

Dalam Penelitian Kualitatif Memungkinkan untuk dilakukan sebuah analisis data pada waktu peneliti berada di lapangan maupun setelah kembali dari lapangan baru dilakukan analisis. Pada penelitian ini analisis data telah dilaksanakan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Alur analisis mengikuti model analisis interaktif sebagaimana diungkapkan Miles dan Huberman (1984: 23). Teknis yang digunakan dalam menganalisis data dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Model Analisis Interaktif Miles & Huberman

Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu:

1)    Pengumpulan Data 
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif.
Catatan deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang dilihat, didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami.
Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya.

2)    Reduksi Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat reduksi data, guna memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan dan maknanya. Pada proses reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan masalah  penelitian dibuang. Dengan kata lain reduksi data digunakan untuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.

3)    Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau grafik untuk memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut. Dengan demikian peneliti dapat tetap menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan informasi yang dapat membosankan. Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-pencar dan kurang tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat daan tidak mendasar. Untuk display data harus disadari sebagai bagian dalam analisis data.

4)    Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap maka diambil kesimpulan akhir.

Sejak awal penelitian, peneliti selalu berusaha mencari makna data yang terkumpul. Untuk itu perlu mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Kesimpulan yang diperoleh mula-mula bersifat tentatif, kabur dan diragukan akan tetapi dengan bertambahnya data baik dari hasil wawancara maupun dari hasil observasi dan dengan diperolehnya keseluruhan data hasil penelitian.Kesimpulan–kesimpulan itu harus diklarifikasikan dan diverifikasikan selama penelitian berlangsung.

SUBMIT YOUR SITE 4 FREE

Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif

 1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif sumber data dipilih dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Proses pengumpulan data mengutamakan perspektif emic (mementingkan bagaimana responden memandang dan menafsirkan dunia sekitarnya). Sesuai dengan jenis data, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Ketiga metode pengumpulan data ini merupakan ciri khas penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen (1982: 2), "…qualitative research and those that most embody the characteristics we just touched upon are participant observation and indepth interviewing". Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengamatan Partisipatif

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung tentang kondisi di lapangan, baik yang berupa keadaan fisik maupun perilaku yang terjadi selama berlangsungnya penelitian. Dalam pengertian sempit observasi berarti pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.

Menurut Darmiyati Zuchdi (1997: 7) pengamatan mempunyai maksud bahwa pengumpulan data yang melibatkan interaksi sosial antara peneliti dengan subyek penelitian maupun informan dalam suatu setting selama pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis tanpa menampakkan diri sebagai peneliti. Dengan cara seperti ini antara peneliti dan yang diteliti berinteraksi secara timbal balik. Dalam hal ini peneliti memandang yang diteliti bukan subyek atau obyek penelitian tetapi sebagai responden yang berkedudukan sebagai teman sejawat atau kolega. Mereka beraktivitas, segala sesuatunya tidak dapat ditentukan (undertermine), dan dapat bersama-sama membangun data penelitian. Menurut Noeng Muhadjir (1996: 125) antara peneliti dengan subyek penelitian kedudukannya menyatu tidak pilah secara dikotomik.

Agar diperoleh data penelitian yang lebih tepat, maka setiap permasalahan yang berkaitan dengan hasil observasi selalu dicatat. Sehingga dalam pengamatan ini peneliti menggunakan alat tulis sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pengamatan. Sedangkan dalam membuat catatan di lapangan, akan dibedakan menjadi dua bagian yang meliputi bagian deskriptif dan bagian reflektif. Bagian deskriptif mencatat rincian kejadian-kejadian yang tidak bersifat evaluatif. Deskripsi ini meliputi dimensi-dimensi misalnya fisik, aktifitas dan perilaku, pikiran serta perasaan peneliti pada waktu pengamatan.

Bagian reflektif dari hasil catatan lapangan mencatat tentang kerangka pikir, ide, dan perhatian peneliti yang berisi penambahan ide, hubungan antar data, metode, konflik dan dilematik serta hal-hal yang sifatnya memperjelas bagian yang tidak jelas. Catatan lapangan dilakukan pada saat antara waktu selesainya pengamatan dengan pengamatan berikutnya. Pencatatan antar waktu ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan antara hasil pengamatan yang satu dengan pengamatan yang berikutnya, serta untuk menghindari masuknya konsep-konsep yang tidak berasal dari hasil pengamatan. Perpaduan antara catatan-catatan singkat dengan hasil diskusi dalam pengamatan yang sama, peneliti anggap sebagai hasil catatan lapangan yang sudah sempurna.

b. Wawancara mendalam

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Menurut Masri Singarimbun (1989:192) interview atau wawancara adalah suatu proses tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung berhadapan atau melalui media.
Keduanya berkomunikasi secara langsung baik terstruktur maupun tidak terstruktur atau dilakukan dengan persiapan maupun tanpa persiapan terlebih dahulu. Sehingga antara pertanyaan dengan jawaban dapat diperoleh secara langsung dalam suatu konteks kejadian secara timbal balik. Dengan demikian wawancara dalam penelitian merupakan proses interaksi komunikasi antara peneliti dengan subyek penelitian, informan, maupun key informan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung untuk memperoleh data atau informasi.

Wawancara mendalam dilakukan secara bebas terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas. Sehingga data yang diperoleh adalah data yang luas dan mendalam, tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin yang memungkinkan masih terpenuhinya prinsip-prinsip komparabilitas dan reliabilitas secara langsung dapat diarahkan dan memihak pada persoalan-persoalan yang diteliti. Walaupun draft wawancara digunakan dalam wawancara ini, akan tetapi dalam pelaksanaannya wawancara dibuat bervariasi dan disesuaikan dengan situasi yang ada, sehingga tidak kaku.

Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, maka dalam wawancara inipun hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan “recording”. Di samping itu peneliti juga menggunakan teknik recall (ulangan) yaitu menggunakan pertanyaan yang sama tentang suatu hal. Ini dimaksudkan untuk memperoleh kepastian jawaban dari responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama, maka data dapat disebut sudah final. 

c. Analisis Dokumen

Pengumpulan data melalui teknik ini dimaksudkan untuk melengkapi hasil data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumen ini diharapkan data yang diperlukan menjadi benar-benar valid. Dokumen yang dapat dijadikan sumber antara lain foto, laporan penelitian, buku-buku yang sesuai dengan penelitian, dan data tertulis lainnya.

SUBMIT YOUR SITE 4 FREE

Pengertian Populasi dan Sampel Penelitian

1.    Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1.    Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota rumah tangga yang bekerja sebagai PNS, maka seluruh rumah tangga adalah populasi sampling
2.    Populasi sasaran, sesuai dengan contoh di atas, maka seluruh PNS adalah populasi sasaran
2.    Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
a.    Harus meliputi seluruh unsur sampel
b.    Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
c.    Harus up to date
d.    Batas-batasnya harus jelas
e.    Harus dapat dilacak dilapangan
Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah:
a.    dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
b.    Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku  (standar) dari taksiran yang diperoleh
c.    Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
d.     Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah....
Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besar kecilnya sampel, antara lain:
a.    Degree of homogenity dari populasi, makin homogin populasi makin sedikit jumlah sampel yang diambil
b.    Pressisi yang dikehendaki, makin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki makin banyak jumlah sampel yang diambil
c.    Rencana analisa
d.    Tenaga biaya dan waktu
3.    Beberapa Teknik dalam Pengambilan Sampel
Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua:
a.    Probability Sampling atau Random Sampling
1)    Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama  untuk dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara (1) undian (digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angka kelipatan), (3)tabel bilangan random
2) Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya,…maka perlu ada kalsifikasi siswa berdasar strata (misal kelas I, II dan III)
3)    Disproportional stratified random sampling,..
4)    Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah
5)    Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar gugus atau clusters, misal: sebuah penelitian ingin mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa,  dengan berbagai klaster, missal dari segi pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan
b.    Non-Probability Sampling.
Non probability sampling terdiri dari:
1)    Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst)
2)    Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sample yang diinginkan (ditentukan)
3)    Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalan…untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako
4)    Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel)
5)    Sampling jenuh (sensus),
6)    Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil  yang diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tesrebut diminta untuk menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.
4.    Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari  Taro Yamane:
n= Jumlah sample,
N= Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)

SUBMIT YOUR SITE 4 FREE

Saturday, August 25, 2012

Cara Membuat Hiden - Show Chat BOX Kanan / Kiri

Cara Membuat Hiden - Show Chat BOX Kanan / Kiri
Biasanya memasang Hidde / Show Chatboxblog jika blog kita penuh dengan berbagai macam gadget, iklan dsb.. 

Berikut langkah-langkah memasangnya :

1. Login akun blog anda
2. Masuk pada Tata letak (layout)
3. Pilih Elemen halaman (page element)
4. Klik Tambah gadget (add gadget)
5. Pilih HTML/Javascript
6. Masukkan kode berikut ini dalam kolom yang tersedia

Kode hidden/Show chatbox di sidebar Kiri


Kode hidden/Show Chatbox di Sidebar Kanan
Berikut keterangannya.. 

1. top:100px = keterangan jarak icon hidden chatbox dari atas (top) sejauh 100 px
2. height:100px = tinggi (height) tampilan icon hidden chatbox yang sebesar 100 px
3. width:30px = lebar (width) tampilan icon hidden chatbox yang sebesar 30 px
4. border:2px solid #003e82 = warna (solid) dan ukuran border yaitu #003e82 dan border sebesar 2 px
5. background:#f3f6f7 = warna background pada chatbox saat ditampilkan
6.background:url('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAkDIxPRa1Pw6dw93fRpdckuXfSzRfUdG7mG5T0vzOTiPTlxosOG9nzxg5GQICVIBLlvBAZvDTD_8rHZj_-jnAXzE7j5R1fXcrbFaEnq-LrjBWsM6SFN4sX8ce_9Lww6eXQ81YEIcV0fw/s400/cbblue.png') no-repeat = icon hidden chatbox yang akan berguna untuk menampilkan chatbox yang disembunyikan


Di bawah ini adalah gambar icon Chatbox, pilih sesuai selera anda :



background:urlbackground:url('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3tKGjRXMRQdONq5euyUprf9At_lPpOWmuBEOt1a0d-gT3DBhllYj6Z05h9JsNR4hCPYJoPfH4Z-45wwjucz-RXguAUtLfKGBPVA6t-dNXXvyli1m-GKd8ZmkS-3BAS81cqMmvML9iPSOm/s1600/cbblue-2.png')Warna border #0079a0 








background:url
background:url('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMiHgowG0AZBB7igJVDTiq-7P9lHjgjgmRVXXgKC5aLbSHMdK9l3IUKLM-sMKFXhonwAZ51saR8vAlUN3ap6NcmVu7_MTUkpHI9l2i1VWkInr6zRI2ouYvWHxUgZEZErgteisdOrwlocUp/s1600/cbgreen.png')
Warna border #008232Warna border #008232
background:urlbackground:url('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZdTaAnp1rkha0qqYai0RamF1-EB-xrUcna90B8_AszlcY5Tdy-8VS6m7w7Sf1kV1mXaMtzcIgVWyt5bW9oIvnBKaqcy4arOob6_lRW_qG3IA9W9HnAS9KqL3c6IZuqdFsjiM-Cln6Tuf4/s1600/cbyellow.png')
Warna border #aca500
Warna border #aca500
background:urlbackground:url('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFSWKfJL3ZDLq8Dxrv0PRmf2N5ipxqf6PWbwND1hPjgyQy2E3RhXhCbORLy_VXXUGvMPgyMbQzKDMqsyLjyj_viXCvFMQrbULkhmsmYwIvfb13K_nY-I-x1lVGYBJT0cjOUl0vbUvyblnZ/s1600/cbred.png')
Warna border #790909
Warna border #790909

SUBMIT YOUR SITE 4 FREE